Fashion Gen Z, Bukan Sekadar Penampilan

Fashion Gen Z, Bukan Sekadar Penampilan
Fashion Gen Z, Bukan Sekadar Penampilan

JAKARTA - Gaya berpakaian kini tak lagi sekadar urusan mengikuti tren. Bagi Gen Z, fashion adalah media komunikasi yang kuat—sebuah cara untuk menyampaikan identitas, mengekspresikan nilai, hingga menunjukkan karakter pribadi. Jika generasi sebelumnya lebih sering bermain aman dengan mengikuti arus mainstream, Gen Z justru hadir dengan pendekatan berbeda: berani, kreatif, dan penuh warna.

Pakaian, aksesori, bahkan pilihan warna yang mereka kenakan bukan semata-mata estetika, melainkan pernyataan diri. Dari outfit unik, mix and match yang dianggap “tabrak” aturan, hingga aksesori nyentrik, Gen Z menjadikan fashion sebagai panggung ekspresi. Mereka percaya tidak ada batasan dalam berkarya melalui pakaian.

Fashion Sebagai Identitas

Baca Juga

Garuda Muda Imbang 0 0 vs Laos di Kualifikasi Piala Asia U 23

Generasi Z dikenal ekspresif dan inovatif. Fashion bagi mereka bukan sekadar penutup tubuh, melainkan simbol kepribadian. Setiap pilihan gaya merepresentasikan siapa diri mereka, apa yang mereka sukai, hingga nilai-nilai yang mereka junjung. Tidak heran, tren fashion yang mereka bawa sering kali viral di media sosial, mendominasi halaman TikTok, Instagram, bahkan menginspirasi brand global.

Moto “tidak ada aturan dalam fashion” menjadi pegangan. Sneakers bisa dipadukan dengan dress satin, kemeja vintage dilapis hoodie, hingga blazer formal yang dipakai dengan celana cargo. Percaya diri adalah kunci agar kombinasi yang tampak tidak nyambung justru terlihat keren.

Salah satu contoh viral adalah tren streetwear formal mix di TikTok, di mana anak muda memadukan blazer oversized dengan sneakers chunky ala awal 2000-an. Gaya ini berhasil menarik perhatian banyak orang karena menabrak pakem fashion formal yang biasanya kaku.

Nyaman Tetap Nomor Satu

Meski terlihat berani, Gen Z tetap menjadikan kenyamanan sebagai prioritas utama. Itulah mengapa outfit oversized menjadi favorit. Kaos longgar, baggy jeans, hingga jaket bomber kebesaran dianggap paling pas untuk aktivitas sehari-hari.

Baggy jeans, misalnya, kembali booming dengan nuansa 90-an. Celana longgar dipadukan dengan crop top atau hoodie menciptakan look santai namun stylish. Gaya ini banyak dibagikan di media sosial sebagai inspirasi OOTD (outfit of the day).

Aksesori Jadi Sorotan

Bagi Gen Z, aksesori bukan sekadar pelengkap, melainkan bintang utama. Kacamata bingkai neon, kalung rantai besar, anting mismatched, hingga tote bag custom sering menjadi pernyataan gaya yang kuat.

Tren gelang manik-manik ala friendship bracelet yang populer karena tur konser Taylor Swift juga menjadi contoh nyata bagaimana aksesori bisa membangun budaya baru. Gelang warna-warni ini bukan hanya mode, melainkan simbol kebersamaan dan identitas komunitas.

Warna dan Motif Berani

Eksperimen warna terang dan motif tabrak sudah menjadi ciri khas Gen Z. Neon hijau, pink fuchsia, oranye mencolok, atau kombinasi motif stripes dengan bunga tidak lagi dianggap berlebihan. Justru itulah letak daya tariknya.

Contoh viral lain adalah tren color blocking pastel di Instagram, yang memadukan lilac, kuning lembut, dan hijau mint dalam satu tampilan playful. Hasilnya adalah gaya yang segar, berbeda, dan penuh karakter.

Nostalgia Y2K dan Dark Aesthetic

Salah satu tren paling kuat di kalangan Gen Z adalah kebangkitan gaya Y2K. Crop top mini, celana low-rise, kacamata kecil oval, hingga tas bahu mini ala Paris Hilton tahun 2000-an kembali menghiasi linimasa TikTok dengan hashtag #Y2Kfashion.

Di sisi lain, pengaruh budaya gaming dan internet melahirkan gaya e-girl/e-boy dengan ciri khas outfit serba hitam, eyeliner tegas, rantai besar, dan rambut berwarna terang. Dark aesthetic ini memberikan nuansa edgy yang kerap tampil di konten makeover TikTok.

Thrifting dan Kepedulian Lingkungan

Kesadaran terhadap isu lingkungan juga tercermin dari tren fashion Gen Z. Thrifting atau belanja baju bekas masih menjadi aktivitas populer. Selain murah, setiap item thrift biasanya unik dan sulit ditemukan di tempat lain.

Challenge thrift haul dengan budget minim, seperti Rp50 ribu untuk satu set outfit, sering viral di TikTok. Aktivitas ini bukan hanya soal gaya, tetapi juga sikap ramah lingkungan.

Terinspirasi Pop Culture

Gen Z sangat cepat menangkap inspirasi dari film, musik, dan serial. Gaya idol K-Pop, vintage ala Stranger Things, hingga aesthetic Wednesday Addams dari Netflix dengan nuansa gothic langsung diadaptasi ke dalam fashion mereka.

Contoh viral adalah gaya Wednesday Core yang identik dengan outfit serba hitam dan sentuhan gothic, booming setelah serial Wednesday rilis. Trend ini memperlihatkan bagaimana pop culture bisa dengan cepat melekat pada gaya anak muda.

Fashion Sebagai Cerita

Pada akhirnya, tren fashion Gen Z membuktikan bahwa pakaian bukan sekadar tentang “apa yang dipakai”. Setiap outfit, kombinasi warna, hingga aksesori adalah cara bercerita. Tentang siapa mereka, apa yang mereka sukai, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh dunia.

Dari gaya Y2K yang nostalgic, thrift haul yang ramah lingkungan, hingga aksesori nyentrik ala konser musik, Gen Z telah menciptakan panggung fashion baru yang lebih berani, kreatif, dan penuh ekspresi. Fashion bagi mereka adalah identitas sekaligus bahasa visual yang universal.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kenali Pilates: Latihan, Teknik, dan Keuntungannya

Kenali Pilates: Latihan, Teknik, dan Keuntungannya

10 Gerakan Olahraga Efektif untuk Mengecilkan Paha

10 Gerakan Olahraga Efektif untuk Mengecilkan Paha

Barcelona Bidik Bastoni untuk Perkuat Lini Belakang

Barcelona Bidik Bastoni untuk Perkuat Lini Belakang

Arsenal Panggil Max Dowman untuk Rekor Liga Champions

Arsenal Panggil Max Dowman untuk Rekor Liga Champions

Manchester United dan 10 Penjualan Pemain Paling Mahal

Manchester United dan 10 Penjualan Pemain Paling Mahal