Olahraga Sejak Dini, Bekal Kesehatan Seumur Hidup

Olahraga Sejak Dini, Bekal Kesehatan Seumur Hidup
Olahraga Sejak Dini, Bekal Kesehatan Seumur Hidup

JAKARTA - Sehat di masa depan ternyata tidak hanya ditentukan oleh pola hidup saat dewasa, melainkan juga berakar dari kebiasaan yang dibangun sejak kecil. Sejumlah penelitian internasional menegaskan bahwa aktivitas fisik yang dilakukan sejak usia dini memiliki peran besar dalam menentukan kualitas kesehatan seseorang saat dewasa. Mulai dari kebugaran jantung, kekuatan otot, hingga risiko penyakit kronis, semuanya dipengaruhi oleh gaya hidup aktif yang ditanamkan sejak anak-anak.

Temuan ini berasal dari penelitian gabungan antara University of Georgia di Amerika Serikat dengan studi jangka panjang terhadap remaja di Finlandia. Hasilnya menyoroti pentingnya pembentukan kebiasaan aktif di usia sekolah, karena pola tersebut cenderung menetap hingga seseorang beranjak dewasa.

Profesor Sami Yli-Piipari dari Mary Frances Early College of Education menegaskan bahwa perilaku anak dapat berlanjut hingga kehidupan dewasa. “Kalau anak tidak aktif dan sudah memiliki masalah berat badan sejak kecil, kemungkinan besar pola itu akan terus berlanjut hingga dewasa,” jelasnya.

Baca Juga

Film Sukma: Teror Gaib dan Obsesi Kecantikan

Kebiasaan Fisik Menentukan Profil Kesehatan

Dalam studi yang dilakukan, anak-anak dan remaja ternyata tidak berada pada tingkat kebugaran yang seragam. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok berdasarkan kemampuan motorik, daya tahan jantung, kekuatan otot, tingkat aktivitas fisik, dan komposisi tubuh.

Menariknya, penelitian di Finlandia menemukan sekitar 25% remaja termasuk dalam kelompok dengan profil kesehatan terburuk. Ciri-cirinya antara lain kemampuan motorik rendah, daya tahan tubuh lemah, aktivitas fisik minim, dan komposisi tubuh tidak sehat. Data ini juga menunjukkan bahwa perempuan lebih sering masuk dalam kategori berisiko tinggi.

Kemampuan motorik yang rendah bukan hanya membuat aktivitas fisik anak menurun, tetapi juga dapat menjadi prediksi munculnya masalah berat badan di kemudian hari. Dari situlah, risiko penyakit serius seperti kardiovaskular muncul. Penyakit ini hingga kini masih menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, dan sering kali berawal dari kebiasaan buruk sejak kecil.

Lingkungan yang Mendukung Jadi Kunci

Selain faktor individu, penelitian ini menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung anak untuk aktif bergerak. Dukungan tersebut bisa hadir di berbagai ruang, baik di rumah, sekolah, maupun komunitas. Anak-anak perlu diberi kesempatan lebih banyak, motivasi, serta teladan yang baik agar olahraga menjadi bagian dari rutinitas mereka.

Menurut Yli-Piipari, sekolah memegang peran penting dalam membentuk keterampilan fisik. “Keterampilan dan kebiasaan sehat bisa dipelajari di sekolah, melalui pelajaran olahraga, klub, dan berbagai kegiatan fisik lainnya. Kami juga mendorong orang tua untuk mengikuti aktivitas ini. Tidak menjadi atlet profesional, tetapi untuk membentuk kebiasaan hidup sehat,” ujarnya.

Dengan kata lain, olahraga di usia sekolah bukan semata soal nilai rapor atau prestasi, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan. Anak yang terbiasa aktif sejak dini lebih siap menghadapi tantangan kesehatan saat dewasa.

Tantangan dan Peluang Bagi Orang Dewasa

Meski penelitian menekankan pentingnya kebiasaan sejak kecil, bukan berarti orang dewasa tidak bisa mengubah pola hidupnya. Profesor Yli-Piipari menegaskan, “Tidak ada kata terlambat untuk mulai aktif bergerak. Jika menemukan aktivitas yang disukai, kita bisa mengubah kebiasaan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.”

Pernyataan tersebut menjadi pengingat bahwa meskipun sulit, perubahan tetap mungkin dilakukan. Berjalan kaki rutin, bersepeda, berenang, hingga yoga bisa menjadi pintu masuk bagi orang dewasa untuk memulai gaya hidup aktif.

Investasi Sehat di Masa Depan

Jika ditarik garis besar, temuan ini menyampaikan pesan sederhana namun penting: olahraga sejak dini adalah bentuk investasi kesehatan jangka panjang. Tanpa pembiasaan sejak kecil, pola hidup sedentari cenderung bertahan hingga dewasa dan meningkatkan risiko penyakit. Sebaliknya, kebiasaan berolahraga sejak usia muda dapat membangun dasar tubuh yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup di masa depan.

Penelitian bertajuk “Childhood cardiovascular disease risk profiles based on movement phenotypes: a longitudinal cohort study” yang diterbitkan di European Journal of Pediatrics ini menjadi rujukan penting bagi para pendidik, orang tua, maupun pembuat kebijakan. Pesan utamanya jelas: kesehatan masyarakat di masa depan dapat ditingkatkan jika anak-anak hari ini terbiasa aktif bergerak.

Olahraga bukan sekadar kegiatan fisik semata, melainkan fondasi yang membentuk ketahanan tubuh, kesehatan jantung, hingga kestabilan emosi. Dengan demikian, mendukung anak untuk aktif sejak dini bukan hanya memberi mereka masa kecil yang sehat, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan yang lebih panjang dan berkualitas.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Daihatsu Ayla Tipe M: Harga Terjangkau dan Spesifikasi Lengkap

Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi

Mitsubishi Destinator: SUV 7 Penumpang Bertenaga dengan Efisiensi Tinggi

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

New Honda ADV160 RoadSync, Skutik Petualang Fitur Canggih

Ramalan Cinta Shio 9 September 2025: 6 Shio Raih Kebahagiaan

Ramalan Cinta Shio 9 September 2025: 6 Shio Raih Kebahagiaan

Prediksi Zodiak 9 September 2025: Prediksi Zodiak Libra sampai Pisces

Prediksi Zodiak 9 September 2025: Prediksi Zodiak Libra sampai Pisces