Penerbangan Banyuwangi Surabaya Buka Kembali Mulai 24 September 2025
JAKARTA - Setelah beberapa tahun rute penerbangan Banyuwangi–Surabaya sempat vakum, maskapai Wings Air akan menghidupkan kembali layanan pergi-pulang (PP) pada 24 September mendatang. Penerbangan perdana ini menjadi alternatif penting bagi masyarakat dan pelaku bisnis di Jawa Timur yang membutuhkan akses cepat antar kota.
Pada tahap awal, penerbangan dijadwalkan dua kali dalam sepekan, yakni setiap Rabu dan Minggu. Wings Air akan menggunakan pesawat ATR 72 baling-baling modern dengan kapasitas 72 penumpang untuk melayani rute ini, yang dikenal handal untuk jarak pendek hingga menengah.
Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, menilai pembukaan kembali rute ini akan semakin menambah pilihan perjalanan ke Banyuwangi, terutama bagi segmen bisnis yang memerlukan mobilitas tinggi.
Baca Juga
“Kalau untuk urusan liburan atau personal tetap ada, tapi tidak sebesar segmen bisnis seperti MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Karena ini memulai lagi, masih tahap menumbuhkan pasar dari yang tidak ada menjadi ada. Otomatis kita terus melakukan sosialisasi,” ujar Komang.
Rute Banyuwangi–Surabaya sebenarnya telah ada sebelum pandemi Covid-19 dan sempat dilayani oleh lebih dari satu maskapai. Saat itu, Bandara Banyuwangi juga melayani rute lain, seperti Banyuwangi–Denpasar (PP). Meski sempat berhenti sementara, permintaan dari penumpang untuk kembali terhubung tetap tinggi, khususnya bagi mereka yang melakukan perjalanan bisnis.
Harga tiket penerbangan ini dibanderol kompetitif, yakni Rp 713.850 per orang, dan sudah dapat dipesan melalui berbagai platform pemesanan online. Dengan tarif yang bersaing, rute ini diharapkan menjadi pilihan yang efisien dibandingkan moda transportasi darat maupun laut.
Corporate Communications Strategic Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, menambahkan bahwa pembukaan kembali rute Banyuwangi–Surabaya juga memberikan kemudahan konektivitas bagi penumpang dari lebih dari 20 kota di Indonesia. Penerbangan ini memungkinkan transit melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, sehingga akses menuju Banyuwangi menjadi lebih luas.
“Dengan kembali beroperasinya rute ini, pelanggan dari kota-kota seperti Jakarta, Balikpapan, Banjarmasin, Tarakan, Berau, Samarinda, Makassar, Denpasar, Lombok, Pontianak, Medan, Batam, Ambon, Ternate, hingga Manado dapat menikmati koneksi lebih mudah ke Banyuwangi,” jelas Danang.
Jadwal penerbangan di rute ini cukup teratur. Untuk rute Surabaya–Banyuwangi, pesawat take off pukul 12.10 WIB dan dijadwalkan tiba pukul 13.00 WIB. Sementara untuk rute sebaliknya dari Banyuwangi–Surabaya, keberangkatan pukul 13.20 WIB dan tiba pukul 14.05 WIB.
ATR 72 dipilih karena dirancang khusus untuk rute jarak pendek hingga menengah dengan konfigurasi kabin yang nyaman di kelas ekonominya. Pesawat ini mampu mendarat di bandara yang berada di tingkat kabupaten/kota sekaligus memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan menekankan bahwa pembukaan rute ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dan maskapai untuk meningkatkan mobilitas ekonomi serta mendukung pertumbuhan pariwisata. Walaupun segmen utama adalah MICE, rute ini tetap terbuka bagi wisatawan dan masyarakat umum yang ingin bepergian dengan cepat dan nyaman.
Seiring dibukanya rute ini, masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya kini memiliki lebih banyak alternatif perjalanan antar kota tanpa harus bergantung pada transportasi darat yang membutuhkan waktu lebih lama. Hal ini diharapkan turut mendorong aktivitas ekonomi lokal dan memperkuat konektivitas antar wilayah di Jawa Timur.
Dengan penerbangan yang hanya memakan waktu kurang dari satu jam, rute ini menjadi pilihan praktis dan efisien bagi mereka yang memiliki agenda bisnis atau kepentingan lain di Surabaya maupun sebaliknya. Wings Air memastikan layanan tetap profesional, aman, dan nyaman, dengan jadwal yang konsisten setiap minggu.
Pembukaan kembali rute Banyuwangi–Surabaya juga menjadi indikasi positif bagi sektor transportasi udara di Indonesia, khususnya untuk rute domestik yang sempat terhenti akibat pandemi. Dengan tarif kompetitif dan kapasitas yang memadai, penerbangan ini diyakini mampu menarik kembali penumpang lama sekaligus menarik pengguna baru.
Rekomendasi
.jpg)
